Jumlah Tamu

Monday, June 23, 2008

Iseng - Iseng



kali ini Ajeng iseng - iseng majang foto -foto cantik, carinya sie ma Paman Google .....


















































ini ikan hias namanya ikan komet, sama seperti di rumah Ajeng yang jumlahnya 13 ekor tapi sekarang semuanya sudah mati, abis... aquariumnya pecah jadi mereka kehilangan tempat tinggal... mungkin mereka stresssss.... da...da... chimy - chimy kecilku

Thursday, June 19, 2008

Indahnya Meminta Maaf ala si Kecil

Pernah mengajari anak balita untuk meminta maaf? Setelah ‘berantem' dengan temannya, mungkin Anda hanya mengatakan, "Ayo baikkan!", atau "Ayo minta maaf!" Bisakah mereka melakukannya? Mereka pasti tidak mengerti maksud Anda. Saya punya sebuah pengalaman bahwa mengajari meminta maaf kepada si kecil, bisa berhasil.

Suatu hari, seperti biasa saya memandikan putri saya, Syanita (hampir 3 tahun). Dia masih senang menggunakan bak mandi plastik. Selesai mandi, saya bersihkan baknya. Syanita yang sudah memakai handuk, menunggu saya. Biasanya ia masih bermain dengan bebeknya. Tapi pagi itu saya kaget, karena ia bermain dengan sabun. Tangannya disabuni lagi. Wah, saya kesal.

Langsung saya rebut sabunnya dengan kasar. Saya pukul tangannya. Saya basuh tangannya dengan air dingin. Ia kaget. Menangis keras. Saya gendong dia masuk ke kamar. Mengeringkan badannya dan mendandani seperti biasa. Ia terus meraung-raung, meronta, membuat saya tambah marah. "Nggak boleh main sabun! Jangan nangis! Diem! Cepet pake baju, dingin!" Kata-kata itulah yang keluar dari mulut saya, sementara puri saya terus menangis. Anak saya juga berteriak, "Ibu nakal! Ibu nakal!" Akhirnya saya mengalah. "Iya, ibu nakal!" Biasanya memang seperti itu. Kalau saya sudah mengaku nakal, nangisnya berhenti.

Kejadian pagi itu sudah hilang dari ingatan saya. Tapi, rupanya tidak begitu bagi putri saya. Ia masih ‘dendam'. Ketika diajak tidur siang, dia menolak. Saya paksa dia tidur, dia malah minta jalan-jalan. Tapi saya tidak marah. Disuapi makan sore, malas-malasan. Saya pun tidak marah. Akhirnya ia mau makan. Tapi seharian itu ia memang terlihat uring-uringan, membuat saya sangat cape. Seharian itu ia tidak tidur siang, sehingga saya ingin cepat membuatnya tidur agar istirahatnya cukup. Rencananya, sehabis sholat Magrib saya akan menidurkannya. Setelah selesai sholat, biasanya anak saya akan mencium tangan saya dan saya mendoakannya. Tapi saat itu, anak saya diam saja. Rupanya ia masih ‘dendam' kepada saya. Ia bahkan tidak ikut sholat bersama. Tiba-tiba saya berinisiatif, saya raih tangan mungilnya. Saya cium tangannya dan saya berkata dengan lembut kepadanya. "Ani, maafin ibu ya..., tadi ibu bikin Ani sedih ya? Ani sedih dipukul tangannya sama ibu?" Dia mengangguk lalu memeluk saya. Hmm... saya merasa benar-benar bersalah.

Karena itu saya ulangi lagi meminta maaf kepada anak saya. "Ani maafin ibu ya!" Kali ini dia menangis. Saya gendong Syanita, membaringkannya di tempat tidur. Setelah membuka mukena, saya ikut berbaring di sebelahnya. Ani yang kecapean karena tidak tidur siang rupanya benar-benar sudah ingin tidur. Tapi hatinya baru terasa nyaman setelah ucapan maaf mengalir dari mulut saya. Saya jadi merasa sangat bersalah. Saya tepuk-tepuk pantatnya. Saya tawarin untuk bercerita. Dia mengangguk. Maka saya pun bercerita, dan ia langsung tertidur sambil memeluk saya.

Keesokan harinya entah kenapa anak saya sulit diatur. Pagi-pagi setelah mandi, ia ingin memakai baju piyama. Ia menangis memaksa saya memakaikan piyama. Setelah berkali-kali dijelaskan bahwa baju piyama untuk dipakai sore sebagai baju tidur akhirnya anak saya menyerah. Tapi ia masih marah-marah. Siang hari Syanita masih membuat saya jengkel karena mau main di luar pada jam tidur siang. Saya tidak memarahinya sama sekali. Saya turuti permintaan ‘aneh'nya hari itu-jalan-jalan di siang hari. Tapi, ia tetap tidur siang, meskipun sudah agak sore. Saya memang menggerutu karena kesal dan mengadu kepada kakeknya soal tingkah laku Syanita. Ketika Maghrib, ia menolak sholat bersama. Tetapi ia memerhatikan sholat saya. Setelah saya selesai sholat, ia lari mendekat dan mencium tangan saya. Lalu ia berkata. "Ibu, maafin Ani ya...!" Saya terperanjat. "Hah, anak sekecil ini meminta maaf dengan cara begini? Dari mana ia belajar bersikap seperti ini?", hati saya bertanya-tanya. Ingatan saya langsung kembali pada peristiwa kemarin. Saya terpana. "Oh, jadi ia ingat kemarin saya meminta maaf dengan cara seperti ini. Dan sekarang ia meminta maaf karena telah membuat saya jengkel sejak pagi sampai sore." Saya tidak bisa menjawab permintaan maaf anak saya. Segera saya peluk Syanita sambil saya ciumi pipinya. "Anak pinter!" Hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut saya. Syanita telah belajar meminta maaf dari cara saya meminta maaf yang saya lakukan terhadapnya.

Artikel ini dari ibu Tia (dudung.net)

Wednesday, June 18, 2008

Pengumuman Kelulusan


inilah suasana sstelah pengumuman kelulusan sekolah Ajeng.... berikut hanya beberapa moment yang bisa diambil... maunya sie mau cerita banyak disini... karena sambil ngajar kursus ya... udah... cuma teman - teman Airlangga aja yang tau moment aslinya.






ini bubuhan 3 MM 2











ini bubuhan 3 MM 1














ini ni cewek preman, kelasnya 3 RPL








dan yang ini....katanya nazar, Ryan namanya... dia punya niat klo lulus mau gundul plontos, makanya Eko gundulin Ryan

Friday, June 13, 2008

2 Bulan di 1 MM 1


Jum'at, 13 Juni 2008 raport yang kamarin Ajeng lemburin akhirnya siap untuk dibagikan.
deg...degan rasanya, mungkin inilah yang dirasakan oleh anak murid Ajeng kelas 1 MM 1.... karena sebelumya ujian memang sudah Ajeng warning.... klo nilai rata - rata dibawah 65.00 maka tidak akan naik kelas.

Ajeng tatap wajah mereka satu persatu... ada yang pacat pasi takut tidak naik kelas, ada yang menangis takut rangkingnya turun...and dllllll....
Peringakat memang sengaja Ajeng bacakan dari peringkat 30 dari 32 siswa. Antara dari mereka ada yang girang karena walaupun rangking angka puluhan yang penting naik kelas.

2 Siswa saya sengaja dikerjaiin dikit.... dengan sedikit sandiwara menjelang pembagian raport mampu membuat mereka cemas, mereka memang tidak lain adalah asisten saya di Perpustakaan... Eka dan Dwi ( Artinya Satu dan Dua) tapi rangkingnya si Dwi Dapat rangiking satu dan Eka dapat rangking dua. Nah...ini ni Nurul Muchlisa yang rangkingnya tergeser 2 angka dari semester 1, kali ini dia cukup menyabet rangking 3 dengan tetesan air mata... nah lo... banyak pelajaran bisa diambil kan... bahwa jika sudah berhasil meraih sesuatu " Jangan Pernah Cepat Puas", kita ga' akan tau kanan kiri kita juga ingin meraih keberhasilan yang kita rasakan.

kurang lebih dalam jangka waktu 2 bulan saya menggantikan Ibu walil kelas 1 MM 1 setelah wali kelas yang lama pindah mengajar (padahal saya tidak pernah mengajar kelas mereka tapi saya yang dipercaya untuk jadi Ibu untuk mereka) , jujur memang saya belum terlalu mengenal mereka secara keseluruhan... tapi dalam jangka waktu itu saya belajar mendalami karakter mereka melalui guru - guru yang telah mengajar mereka dikelas. Selamat Buat kalian akhirnya semua naik ke kelas 2... yah walaupun kita harus kehilangan 2 teman kita, yakni Halimah yang harus ikut ortu untuk pindah sekolah ke Banjarmasin, dan Monita Ismi Tiara yang harus pindah ke SMA 3... kita do'akan aja moga mereka disana jauh lebih baik ...

selama 2 bulan inilah yang saya tangkap tentang 1 MM 1

-Samuel ( jagoannya terlambat dalam sejarah masuk sekolah mungkin hanya 2 kali tidak pernah terlambat, tapi dia maskotya MM 1 klo ga ni anak pasti sepi...) - Ade (Ketua Osis 07/08 yang suka manggut- manggut klo mimpin rapat, tapi dia jago Futsal lo..) - Alfianur, Nuary, Kusmawanto ( satu saf duduk dikelas, yang rajin dihukum pak Anto and sering kena marah - marah pak Saiman) - Andik Nurlia ( Premannya 1 MM 1, .... tomboy kan ga harus suka berantenm non...) - Batary ( Jago terlambat juga ni gadis) - Darna ( Gadis pendiam banget) - Desak Made ( cewek yang lemah lembut...jago tari Bali) - Sinta ( pipinya yang tembem hingga dapat julukan bakpaw, tapi pintar tari bali juga lo..) - Eko ( anak yang aktif banget sampe hal yang ga penting pun suka dibahas) - Emi ( Cewek Tinggi item manis yang suka meraimaikan suasana) - Fahmi ( cowok imut yang paling kecil di 1 MM 1) - Fitriyani, Leni, Sarah ( 1 genk yang kompak, dalam hal ulangan hiks...) - Inggrit ( asli pendiam abisss) - Melinda ( pacar si Doni Gembul tapi lucu abis...makanya linda suka cemburuan) - M. Reza ( anak yang susah ditebak, nyaris ga naik kelas...tapi naik kelas koq kamunya) - Nia (anak yang penurut) - Stepany ( gadis berambut panjang, namun sangat cerewet...jangan pacaran terus ya...) - Wenny ( yang jago bacain puisi waktu perpisahan) - Hutry da Feris ( kurangi ndabeknya ya... udah kelas 2... kan udah mau punya adik kelas .

Selamat buat kalian semua...moga tambah kompak and ga' ngerepotin saya lagi.... he...he..he.

Wednesday, June 11, 2008

Ngisi rapot Ajeng...!!!! akhirnya selesai


Akhirnya hari Rabu, 11 Juni 2008 selesai juga Ajeng menginput rapot anak - anak kelas 1 Multimedia 1, setelah beberapa hari lembur dari pagi sampe malam....
Thank's to my honey.... udah bantuin ngisi rapot dirumah padahal baru pulang kerja, tanpa bantuan Abie... mungkin kerjaan ga' bakalan cepat kelar.
Buat teman - teman wali kelas yang lain....tetep semangat ya...
terutama ma Pak Tri yang harus privat khusus ma Pak Malik, yang pake' ngelembur di sekolah ampe pagi...Pak Tri tu...jangan lupa bilang terima kasih ya... terutama ma bu casy juga yang udah bantuin Pak Tri ngeprint...ma Pak Sayur eh salah Saiman yang dah pinjamkan Laptop... ma Bu Axte yang dah beliin qta makanan..he... he...ok.

Ajeng juga makasih banget buat teman - teman wali kelas yang lain yang dah bantu - bantu terutama buat Bu Axte yang sangat membantu buanget dalam pengejaan draft raport menjadi bahasa yang baik dan benar sampe- sampe harus ngulang lagi dari awal (Feuh...cape..deh...).
Buat Saiman yang anti Jawa tapi demen ama Didik Kempot.... cerewetnya dikurangilah.... kaya cewek aja, masa mau saingan ma anak - anak TKJ.

Buat Bu Casy ma Bu Yuli.... STOP be-caisannya.... kasian Pak Tri ampe tutup kuping....
Buat Pak Natal.... sabar - sabar ya....ngajarin Bu Yulinya... ntar kakinya digigit tikus lagi...
and akhirnya....
Jum'at, 13 Juni 2008 kita akan membagikan rapot anak - anak kita....

Tuesday, June 3, 2008

Ujian Anak TKJ

suasana selama ujian akhir semester di sekolah tempat ajeng cukup terkendali...berikut akan ajeng tampilkan beberapa gambar selama ujian.





ni ruang kelas anak - anak TKJ waktu ikut ujian akhir semester, ni kelas dominan dengan anak - anak cowok, yah...maklum jurusan ini cenderung dengan bongkar pasang alat - alat praktik. Tapi....mulutnya pada kaya anak putri....cereweeeeeeet buanget.





nah ini gambar kaki surya anak TKJ juga, mungkin agak sedikit aneh...sekolah koq ga' pake sepatu..! surya ini pake sepatu selain hitam pada hari Selasa....makanya ajeng suruh dia Nyeker Man....








nah ini Nur Hidayat...spektakuler bo... lagi ujian koq sempat tidur dengan tenangnya....padahal teman - temannya yang lain pada pening cari jawabannya... tapi...ni anak emank tukang tidur si..


nah...lo...ketauan semua jeleknya nie....