Beberapa saat ketika saya membuat tulisan ini, jadi teringat dengan kegiatan seorang teman, Ajeng namanya atau Diajeng...dia suka berbagi cerita dengan saya. Kali ini ia bercerita waktu sekolah sampai kuliah....
Diajeng memang anak yang super polos , dia mempunyai 1 orang kakak laki - laki yang terpaut usia 4 tahun dan kini telah menikah tapi sikap plos itu masih terjadi hingga sekarang makanya terkadang kelakuannya masih anak kecil padahal komunitas lingkungannya orang - orang dewasa hi...hi..., dulu dia dan kelurganya masih tinggal di bangsalan dekat gedung Bioskop, jadi setiap malam sudah terbiasa nonton gratisssssan.
Diajeng mulai dari TK Nol kecil terbiasa mandiri, berangkat sekolah ga pernah diantar dengan orang tuanya, bahkan untuk minuman yang di jinjing kesekolah aja buat sendiri jadi ya...rasa minumannya sering ga jelas. Waktu wisuda kelulusan TK teman2 Diajeng pada diantar oleh orang tua mereka namun Diajeng cukup diantar dengan Om yang dulu sebelahan kamar dengannya....ya dulu ortu Diajeng keduanya harus kerja banting tulang cari uang, namun untuk anak seusia itukan belum ngerti apa2...Diajeng sangat berharap pada acara wisuda itu paling tidak salah satu dari ortu bisa menyaksikan kelulusanya dari TK dia sekolah. Diajeng yang polos sampai tertidur di kursi karena ngambek, hanya Diajeng yang diantar sama tetangga, namun teman - teman yang lain semua pada bahagia karana mereka semua dikawal oleh kedua orang tua mereka masing2.
hingga menuju SD dan SMA Diajeng polos pun sudah terbiasa sendiri bahkan klo sekarang dibantuiin ortu jadi agak aneh..." koq tumben". Tahun 2002 Diajeng lulus SMA dan melanjutkan kuliah di salah satu Kampus Swasta. awalnya agak ragu untuk mau kulia, karena khawatir putus ditengah jalan karena pada tahun 1998 waktu itu Diajeng masih SMP keluarga Diajeng mengalami musibah kebakaran yang menghabiskan semua harta benda bahkan Diajeng hanya sempat membawa motor Astrea butut, ijazah dan surat - surat penting yang memang sudah diletakkan di tempat khusus oleh Ayahnya, Diajeng yang baru saja pindah rumah yang tidak jauh dari bangsalannya, waktu itu dirumah berdua dengan tetangga, karena Ayah harus bekerja masuk malam dan Ibunya harus menjaga masnya yang 1 hari sebelum terjadi kebakaran mengalami kecelakaan. yah...malam itu tepat pukul 02.00 dini hari rupanya ada kobaran api sudah melahap rumah tetangga depan, padahal diajeng baru saja terbangun dari tidur mati (susah dibangunkan) karena kaget ada keramaian diluar rumah, itupun dibangunkan dengan tetangga yang memang kost dirumah Diajeng, mungkin jika tidak Diajeng dan tetangga yang tidur bersamanya mati terbakar didalamnya.
Makanya dari kejadian musibah ini Diajeng khawatir akan perintah ayahnya..."pokoknya harus kuliah, walupun cuma D3" maksa kuliah tapi biayanya dari mana....??? Diajeng nurut aja kata ayahnya, kuliahlah dia dengan jenjang D3. Dengan modal nekat dijalaninya dengan senang hati dan sedikit jantung cekot - cekot.
hi...hi...kuliah modal niat, nekad dan tekad , dalam waktu 3 Tahun Diajeng telah mempu menyelesaikan kuliahnya yang waktu itu masih suka menadahkan tangan dan wisudanya kini ditemani oleh kedua orang tuanya dan masnya dan tidak ketinggalan eyangnya yang Gaul dan adik sepupunya yang baru 2 minggu yang lalu melahirkan putra pertamanya
inilah Diajeng yang polos yang sampai sudah berumur 22 tahun ya tetap kelihatan polos, makanya ga' jarang di kerjaiin teman2nya.lain kali saya nge - Blog lagi deh pengalaman Dia...saya mau pulang dulu...
Diajeng memang anak yang super polos , dia mempunyai 1 orang kakak laki - laki yang terpaut usia 4 tahun dan kini telah menikah tapi sikap plos itu masih terjadi hingga sekarang makanya terkadang kelakuannya masih anak kecil padahal komunitas lingkungannya orang - orang dewasa hi...hi..., dulu dia dan kelurganya masih tinggal di bangsalan dekat gedung Bioskop, jadi setiap malam sudah terbiasa nonton gratisssssan.
Diajeng mulai dari TK Nol kecil terbiasa mandiri, berangkat sekolah ga pernah diantar dengan orang tuanya, bahkan untuk minuman yang di jinjing kesekolah aja buat sendiri jadi ya...rasa minumannya sering ga jelas. Waktu wisuda kelulusan TK teman2 Diajeng pada diantar oleh orang tua mereka namun Diajeng cukup diantar dengan Om yang dulu sebelahan kamar dengannya....ya dulu ortu Diajeng keduanya harus kerja banting tulang cari uang, namun untuk anak seusia itukan belum ngerti apa2...Diajeng sangat berharap pada acara wisuda itu paling tidak salah satu dari ortu bisa menyaksikan kelulusanya dari TK dia sekolah. Diajeng yang polos sampai tertidur di kursi karena ngambek, hanya Diajeng yang diantar sama tetangga, namun teman - teman yang lain semua pada bahagia karana mereka semua dikawal oleh kedua orang tua mereka masing2.
hingga menuju SD dan SMA Diajeng polos pun sudah terbiasa sendiri bahkan klo sekarang dibantuiin ortu jadi agak aneh..." koq tumben". Tahun 2002 Diajeng lulus SMA dan melanjutkan kuliah di salah satu Kampus Swasta. awalnya agak ragu untuk mau kulia, karena khawatir putus ditengah jalan karena pada tahun 1998 waktu itu Diajeng masih SMP keluarga Diajeng mengalami musibah kebakaran yang menghabiskan semua harta benda bahkan Diajeng hanya sempat membawa motor Astrea butut, ijazah dan surat - surat penting yang memang sudah diletakkan di tempat khusus oleh Ayahnya, Diajeng yang baru saja pindah rumah yang tidak jauh dari bangsalannya, waktu itu dirumah berdua dengan tetangga, karena Ayah harus bekerja masuk malam dan Ibunya harus menjaga masnya yang 1 hari sebelum terjadi kebakaran mengalami kecelakaan. yah...malam itu tepat pukul 02.00 dini hari rupanya ada kobaran api sudah melahap rumah tetangga depan, padahal diajeng baru saja terbangun dari tidur mati (susah dibangunkan) karena kaget ada keramaian diluar rumah, itupun dibangunkan dengan tetangga yang memang kost dirumah Diajeng, mungkin jika tidak Diajeng dan tetangga yang tidur bersamanya mati terbakar didalamnya.
Makanya dari kejadian musibah ini Diajeng khawatir akan perintah ayahnya..."pokoknya harus kuliah, walupun cuma D3" maksa kuliah tapi biayanya dari mana....??? Diajeng nurut aja kata ayahnya, kuliahlah dia dengan jenjang D3. Dengan modal nekat dijalaninya dengan senang hati dan sedikit jantung cekot - cekot.
hi...hi...kuliah modal niat, nekad dan tekad , dalam waktu 3 Tahun Diajeng telah mempu menyelesaikan kuliahnya yang waktu itu masih suka menadahkan tangan dan wisudanya kini ditemani oleh kedua orang tuanya dan masnya dan tidak ketinggalan eyangnya yang Gaul dan adik sepupunya yang baru 2 minggu yang lalu melahirkan putra pertamanya
inilah Diajeng yang polos yang sampai sudah berumur 22 tahun ya tetap kelihatan polos, makanya ga' jarang di kerjaiin teman2nya.lain kali saya nge - Blog lagi deh pengalaman Dia...saya mau pulang dulu...